| TEMPO.CO, Batu-Dua    kelompok lutung Jawa (Trachypithecus auratus) hasil rehabilitasi yang dilepas    liarkan ke hutan lindung Coban Talun, Batu, Jawa Timur enam bulan lalu    berhasil beradaptasi dengan habitat barunya. Bahkan kelompok lutung tersebut    mendapat anggota baru. Diketahui ada seekor    lutung soliter yang ikut bergabung dengan kelompok lutung rehabilitasi    tersebut. "Lutung jantan muda usia sekitar lima tahun," kata    manajer Javan Langur Center (JLC) Iwan Kurniawan, Selasa 3 April 2013. Lutung ini diperkirakan    terpisah dari kelompoknya akibat perburuan liar. Kawasan lindung lindung    Coban Talun memang kerap menjadi sasaran pemburu satwa. Jika jantan dewasa    pimpinan kelompok tertembak, katanya, anggota kelompok lutung kocar-kacir    menyelamatkan diri. "Selama beberapa    tahun, lutung itu hidup sendiri. Kini bergabung dengan kelompok baru,"    katanya. Beruntung, kelompok baru ini bisa menerima kedatangan individu baru.    Selama enam bulan dilepas ke alam, tak ada ancaman dari predator alami    sehingga diharapkan lutung-lutung itu segera berbiak. JLC melepas 13 ekor    lutung ke hutan lindung Coban Talun Batu, pada 13 September 2013 lalu. Lutung    terbagi dalam dua kelompok masing-masing kelompok terdiri dari satu ekor    lutung jantan dewasa bernama Tukul berusia tujuh tahun dan Rojali sembilan    tahun. Selebihnya berjenis kelamin betina dan tiga diantaranya bayi.    Masing-masing kelompok memiliki bayi untuk melindungi dan membentuk kelompok    agar lebih solid. Sebelum dilepas, lutung    menjalani proses karantina, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan. Lutung    tersebut hasil sitaan Balai Besar Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA)    Jawa Timur. Sitaan dari sejumlah tempat di Tapal Kuda meliputi Situbondo,    Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Habitat lutung tersebar di kawasan taman    nasional dan hutan lindung di Tapal Kuda Jawa Timur.  Hutan lindung Coban Talun    kaya dengan aneka jenis pepohonan dan rumput pakan alami lutung. Sekitar 90    persen dari kawasan hutan lindung seluas 60 hektare berupa pakan lutung.    Kawasan hutan lindung itu, awalnya memang menjadi habitat lutung. Namun    populasinya menipis akibat perburuan, dan perambahan hutan untuk pertanian    dan hutan produksi. | 
YOUR COMMENT
