| TEMPO.CO    , Jakarta:Rapat dengar pendapat antara sejumlah    organisasi advokat dengan Badan Legislasi DPR, Senin 25 Maret 2013 diwarnai    debat panjang dari puluhan  advokat dari delapan organisasi advokat yang    hadir. Mereka berdebat di antara mereka sendiri, meski tujuan rapat adalah    mendapatkan masukan untuk parlemen. Perdebatan langsung    dimulai ketika rapat dibuka sekitar pukul 13.30 WIB. Kericuhan terjadi karena    puluhan advokat saling berebut kursi yang hanya tersedia untuk 50 undangan.    Kursi rapat menjadi kurang lantaran tiap organisasi membawa rombongan besar. Tak lama setelah Wakil    Ketua Baleg, Achmad Dimyati Kusumah membuka sidang, hujan interupsi langsung    terjadi. Para advokat memprotes kurangnya kursi dan mundurnya waktu rapat    yang seharusnya dijadwalkan pukul 13.00 WIB. Dimyati pun mencoba menenangkan    para advokat dengan menjelaskan sejumlah kesibukan rapat di dewan. Begitu diskusi soal draft    revisi Rancangan Undang-Undang Advokat dimulai, para advokat justru lebih    sering menyinggung-nyinggung urusan internal organisasi advokat. Salah satu perdebatan    yang cukup menyita waktu adalah soal dualisme kepengurusan Ikatan Advokasi    Indonesia (Ikadin). Saat ini ada dua organisasi advokat dengan nama yang    sama: Ikadin. Yang satu dipimpin Todung Mulya Lubis, sedangkan yang lain    dipimpin Otto Hasibuan. Selama lebih dari sepuluh    menit, wakil dari kedua Ikadin adu mulut. Sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk,    kedua kelompok saling tuding. "Ikadin yang resmi    adalah Ikadin pimpinan Otto Hasibuan. Todung sudah dipecat," ujar    Sekretaris Jenderal Ikadin pimpinan Otto, Adar Dam. Pernyataan ini langsung    disambut protes dari kubu lawannya. Saking riuhnya suasana,    Dimyati yang memimpin rapat lebih banyak menenangkan dan mengatur jalannya    sidang. "Ini bagian dari demokratisasi, silakan saja pro dan    kontra," kata Dimyati. Menurut Dimyati, meski    rapat berlangsung panas, Baleg tetap merasa mendapat sejumlah masukan.    Misalnya tentang perlunya standardisasi keanggotaan organisasi advokat dan    pengaturan kelembagaan. "Tapi kita memang lebih banyak mendengar mereka    saling curhat." Rapat akhirnya ditutup    pada pukul 15.30 WIB. Sekitar sepuluh petugas keamanan terus memantau    situasi. Hingga ditutup, tak ada kesimpulan yang dapat diambil dari rapat    riuh rendah itu. | 
YOUR COMMENT
