| MERDEKA.COM. Kabar ada seorang mami germo    mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Jawa Timur    melalui kendaraan Partai Demokrat-pun, santer terdengar di Surabaya. Bahkan,    dikabarkan si mami germo yang ingin duduk di kursi dewan itu, masih aktif    mengoleksi purel-purel di salah satu pub ternama di Kota Pahlawan.
 Terkait kabar itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Dadik Sudaryanto    tidak menyangkal adanya kabar tersebut. Didik mengatakan, kalau dirinya    memang mendengar kalau ada seorang mami germo di Surabaya yang akan maju    menjadi bacaleg dari Partai Demokrat.
 
 "Saya juga mendengar kabar itu. Tapi saya pastikan, kalau dia (mami    germo) itu bukan maju menjadi bacaleg di DPRD Kota Surabaya," terangnya    sembari mengaku tidak mengetahui siapa atau nama dari mami germo yang akan    maju sebagai bacaleg tersebut, Selasa (26/3).
 
 Sementara Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Achmad Iskandar    menegaskan, semua warga negara berhak mencalonkan diri atau dicalonkan    menjadi anggota legislatif, tak terkecuali seorang mami atau purel pub.
 
 "Siapa saja berhak mencalonkan atau dicalonkan. Itu (mami germo yang    ingin maju sebagai bacaleg) bukan masalah. Toh, kalau nanti ada sorotan atau    ada masyarakat yang keberatan, kita tinggal mencoretnya saja. Selesai    perkara," tegasnya.
 
 Bahkan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo juga tak mau ambil    pusing soal kabar miring yang terjadi di internal partainya. Mulai kabar    banyaknya kader partai yang eksodus ke partai lain, ataupun soal ada mami    germo yang akan mendaftar sebagai calon legislatif.
 
 "Di era demokrasi, itu adalah hal yang biasa," katanya.
 
 Sedangkan soal banyak kader partai yang pindah ke partai lain, Soekarwo yang    juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, kalau di zaman    otoriter, pindah-pindah partai itu akan dianggap cacat.
 
 "Tapi ini negara demokrasi, semua berhak menentukan pilihannya. Di    politik yang menganut sistem demokrasi ini, pindah partai merupakan hal biasa    dan wajar," kata dia lagi sembari tersenyum.
 |