| first    thread neh gan...smoga ga mengecewakan..
 ane sedikit kasian sama neh anak.. sampe segitunya bertahan hidup..
 dan akirnya mulai nyerah...
 sampe ngukir tulisan di tangan sendiri...
 
 
  
 
  
 simak beritanya gan...
 
 SAN DIEGO, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas California, terlupakan    saat berada di tahanan Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat,    selama lima hari. Atas kelalaian ini, mahasiswa tersebut mendapat kompensasi    4,1 juta dollar Amerika Serikat, atau setara Rp 41 miliar.
 
 "Ini adalah kesalahan dengan proporsi luar biasa dan tak    terbayangkan," kata pengacara Julia Yoo, Selasa (31/7/2013). Mahasiswa    itu adalah Daniel Chong (25), yang terpaksa sampai meminum air seninya    sendiri untuk bertahan hidup selama berada di sel itu. Dia bahkan sempat    menulis surat perpisahan untuk ibunya, sebelum akhirnya pihak berwenang    menemukannya dalam kondisi dehidrasi parah di sel tersebut.
 
 Daniel ditahanan pada 21 April 2012, ketika DEA menggerebek sebuah rumah yang    diduga dipakai sebagai tempat mendistribusikan ekstasi. Pasukan gabungan    menahan 9 orang dari rumah itu dan menyita 18.000 pil ekstasi, ganja, obat    resep, jamur halusinogen, serta beberapa senjata dan ribuan amunisi di rumah    tersebut, berdasarkan keterangan DEA.
 
 Baru pada 25 April 2012, seorang agen membuka pintu baja sel Daniel dan    menemukan pemuda itu dalam posisi terborgol, menurut keterangan pengacara    Daniel sebelumnya, Gene Iredale. Setelah dibebaskan dari tahanan, Daniel    mengatakan pada KNSD yang berafiliasi dengan CNN, bahwa dia mengunjungi    seorang teman di rumah yang digerebek tersebut dan tak tahu apa-apa soal    obat-obatan maupun senjata.
 
 DEA: tidak pernah ada tuduhan untuk Daniel
 
 Sementara DEA dalam pernyataan terpisah menyatakan Daniel tak pernah secara    resmi ditangkap atau dikenakan tuduhan. Selama "terlupakan" di    dalam sel, Daniel sudah pasrah dan bahkan siap mati. Menggunakan pecahan kaca    dari gelas, dia mengukir "Maaf, Ibu" di lengannya, sebagai pesan    perpisahan. Akibat "terlupakan" itu, Daniel kehilangan berat badan    sebanyak 15 kilogram, dan sesudahnya mengalami stres pasca-trauma yang parah.
 
 "Dia orang terkuat yang pernah saya temui," kata Yoo. "Sebagai    dampak dari kasusnya, adalah kebijakan nasional DEA yang memerintahkan setiap    agen untuk memeriksa kondisi tahanan di sel," imbuh dia.
 
 Seorang juru bicara dari kantor DEA di San Diego menolak berkomentar tentang    penyelesaian insiden ini. Namun ia mengatakan pada CNN bahwa peninjauan atas    prosedru dan protokol dilakukan dan diserahkan pada kantor inspektur jendral    Departemen Kehakiman.
 
 Sekarang, kata Yoo, Daniel sudah kembali mengejar gelar kesarjanaannya di    Universitas California. "Dia mengubah jurusan kuliahnya, dari teknik ke    ekonomi, ingin segera menyelesaikan sekolah untuk mengejar karir dan merawat    ibunya," ungkap Yoo.
 
 jangan lupa komengnya gan..
 
  and
  
 tolong jangan di kasih
  |